Hidupkan diri dengan qiyamulail

Friday, December 17, 2010



Kita mungkin pernah alami situasi sebegini, "urmm malasnya nak bangun awal-awal pagi ni" ataupun "bangun jap2 lagilah awal lagi ni". Ungkapan ini biasa dimenologkan oleh sesetengah kita apabila menjelang sepertiga malam, kerana waktu tersebut adalah waktu puncak kenikmatan tidur dan juga waktu paling mustajab diterima doa.

Pada tulisan kali ini, penulis ingin berkongsi tentang sebuah hadis yang berkaitan dengan keindahan qiyamulail yang di petik melalui kitab at-tariq fil jannatil firdaus karagnan Mahmud al misriy.

Maksudnya : Hendaklah kamu qiyamulail, kerana itu adalah kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu, sebagai pendekatan kepada Allah, pencegah daripada dosa dan menghapus penyakit badan.

Berdasarkan hadis ini banyak fadilat dan kelebihan daripada solat qiyamulail ini lagipun ia merupakan sunat mu'akad, antara kelebihannya :

- mengikut sunah orang-orang soleh.
- bertaqarub kepada Allah.
- pencegah daripda dosa.
- menghapus penyakit badan.

Suka untuk penulis berkongsi huraian yang dibuat oleh Drs. haji syahrin jasah iaitu penterjemah kitab at-tariq fil jannatil firdaus. Beliau mengatakan orang-orang yang soleh itu ialah orang-orang soleh sebelum kita yakni merupakan umat sebelum kita. Bahkan qiyamulail amalan nabi kita.

Qiyamulail cara mendekatkan diri kepada Allah. Ini samalah dengan mendekati seorang pemimpin yang tidak cukup dengan bertemu ditempat orang ramai bahkan mesti pergi kerumahnya dan pandaipandailah ambil hatinya. Begitu juga dengan Allah ta'ala ingin sentiasa hambanya tunduk kepadanya.

Mencegah daripada perkara mungar.Jika kita sentiasa melakukan qiyam hati akan menjadi tenang dan perasaan batil akan lenyap. Bahkan kita rasa tidak ingin melakukan kebatilan lagi.

Menghapuskan penyakit badan. Caranya mungkin Allah menghilangkan penyakit kita kerana kita mengerjakan perkara yang diredhaiNya. Mungkin dengan ibadah kita lakukan hilang segala permasalahan sehingga kepala menjadi ringan, bahkan tercapai ketenangan hidup.

Mudahan dengan hadis dan huraiannya ini, dapat memberi keazaman kepada kita untuk berqiyam kerana Allah serta melazatkan lagi ibadat kita.

Read more...

Ayat-ayat berkenaan 'couple' berbicara

Tuesday, December 7, 2010



Hidupnya manusia saling perlu memerlukan antara satu dengan yang lain. Jika manusia hidup bersendirian tanpa bantuan insan sirnalah makna kehidupan. Begitu juga hubungan antara lelaki dan wanita perlu diwujudkan untuk menceriakan hayat duniawi kerana tanpa lelaki wanita kesepian dan tanpa wanita hidup kaum adam tak akan sempurna.

TETAPI adakah boleh lelaki dan wanita keluar berdua-duaan, bercakap di telefon berjam-jam tanpa tujuan, 'dating' di tempat-tempat gelap, bergurau senda dan bertepuk bertampar,? persoalan sebegini perlu kita kembali kepada ad-din kita yang telah menetapkan batas-batas dalam Islam antara kaum adam dan hawa.

Dalam tulisan kali ini, penulis ingin berkongsi serba sedikit tentang ayat-ayat berkaitan dengan ayat-ayat yang melarang hubungan @ perbuatan sebelum akad.

Surah Yasin(36) ayat 36: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” Dan juga firman-Nya dalam Surah Al-Hujrat(49) ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Firman Allah, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Surah An-Nur(24) ayat 30

Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,...” Surah An-Nur(24) ayat 31.
Surah Al-Israa’(17) ayat 32: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”



Firman Allah, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Surah An-Nuur(24) ayat 26

Firman Allah, “Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.” Surah Al-‘ankabut(29), ayat 38.

Firman Allah, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Surah Al-A’raf ayat 201.

Firman Allah dalam Surah Al-Anfal(8), ayat 20-22, “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),(20) dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik) yang berkata: "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.(21) Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli (tidak mendengar dan tidak memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.(22)

Firman Allah dalam Surah Aj-Jaatsiyah(45) ayat 7-11 : “Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,(7) dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.(8) Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.(9) Di hadapan mereka neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka Sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar.(10) Ini (Al Qur'an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.(11)”

Firman Allah,“ Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),(150) merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (151). Surah An-Nisaa’(4) ayat 150-151.

Surah Aj-Jaatsiah(45) ayat 23, ” Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” Memang pada mulanya untuk meninggalkan maksiat-maksiat ini amat susah, tetapi,ia masih wajib kita tinggalkan. Ingatlah Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah(2) ayat 216,” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Daripada Abu Hurairah r.a katanya, Nabi S.A.W. bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan nasib anak Adam mengenai zina. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Zina mata ialah memandang. Zina lidah ialah berkata. Zina hati ialah keinginan dan syahwat,sedangkan faraj (kemaluan) hanya menuruti atau tidak menuruti.”
Hadis kedua; Daripada Abu Hurairah r.a., dari Nabi S.A.W. sabdanya’ “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan, zinanya memukul. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti atau tidak mengikuti.”** (Dua hadis di atas adalah sahih dan diriwayatkan oleh 4 orang imam, iaitu Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ghayatul-Maram. *Sahih Muslim, hadis ke 2281. **Sahih Muslim, hadis ke 2282)


Jika kita sudah tahu akan keburukan sesuatu perkara tetapi kita melanggarnya juga, nescaya tanggungan azabnya amat berat. Perubahan perlu kita lakukan untuk menjadi lebih baik, memandangkan kita baru sahaja memasuki tahun baru 1432hijrah. Sebagai renungan terakhir kita hayati hadis nabi ini :

"Hijrah tak akan terputus hingga taubat terputus dan taubat tidak akan terputus sehingga matahari terbit disebelah barat" ( riwayat Abu Dawud )

Read more...

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP