Hidupkan diri dengan qiyamulail

Friday, December 17, 2010



Kita mungkin pernah alami situasi sebegini, "urmm malasnya nak bangun awal-awal pagi ni" ataupun "bangun jap2 lagilah awal lagi ni". Ungkapan ini biasa dimenologkan oleh sesetengah kita apabila menjelang sepertiga malam, kerana waktu tersebut adalah waktu puncak kenikmatan tidur dan juga waktu paling mustajab diterima doa.

Pada tulisan kali ini, penulis ingin berkongsi tentang sebuah hadis yang berkaitan dengan keindahan qiyamulail yang di petik melalui kitab at-tariq fil jannatil firdaus karagnan Mahmud al misriy.

Maksudnya : Hendaklah kamu qiyamulail, kerana itu adalah kebiasaan orang-orang soleh sebelum kamu, sebagai pendekatan kepada Allah, pencegah daripada dosa dan menghapus penyakit badan.

Berdasarkan hadis ini banyak fadilat dan kelebihan daripada solat qiyamulail ini lagipun ia merupakan sunat mu'akad, antara kelebihannya :

- mengikut sunah orang-orang soleh.
- bertaqarub kepada Allah.
- pencegah daripda dosa.
- menghapus penyakit badan.

Suka untuk penulis berkongsi huraian yang dibuat oleh Drs. haji syahrin jasah iaitu penterjemah kitab at-tariq fil jannatil firdaus. Beliau mengatakan orang-orang yang soleh itu ialah orang-orang soleh sebelum kita yakni merupakan umat sebelum kita. Bahkan qiyamulail amalan nabi kita.

Qiyamulail cara mendekatkan diri kepada Allah. Ini samalah dengan mendekati seorang pemimpin yang tidak cukup dengan bertemu ditempat orang ramai bahkan mesti pergi kerumahnya dan pandaipandailah ambil hatinya. Begitu juga dengan Allah ta'ala ingin sentiasa hambanya tunduk kepadanya.

Mencegah daripada perkara mungar.Jika kita sentiasa melakukan qiyam hati akan menjadi tenang dan perasaan batil akan lenyap. Bahkan kita rasa tidak ingin melakukan kebatilan lagi.

Menghapuskan penyakit badan. Caranya mungkin Allah menghilangkan penyakit kita kerana kita mengerjakan perkara yang diredhaiNya. Mungkin dengan ibadah kita lakukan hilang segala permasalahan sehingga kepala menjadi ringan, bahkan tercapai ketenangan hidup.

Mudahan dengan hadis dan huraiannya ini, dapat memberi keazaman kepada kita untuk berqiyam kerana Allah serta melazatkan lagi ibadat kita.

Read more...

Ayat-ayat berkenaan 'couple' berbicara

Tuesday, December 7, 2010



Hidupnya manusia saling perlu memerlukan antara satu dengan yang lain. Jika manusia hidup bersendirian tanpa bantuan insan sirnalah makna kehidupan. Begitu juga hubungan antara lelaki dan wanita perlu diwujudkan untuk menceriakan hayat duniawi kerana tanpa lelaki wanita kesepian dan tanpa wanita hidup kaum adam tak akan sempurna.

TETAPI adakah boleh lelaki dan wanita keluar berdua-duaan, bercakap di telefon berjam-jam tanpa tujuan, 'dating' di tempat-tempat gelap, bergurau senda dan bertepuk bertampar,? persoalan sebegini perlu kita kembali kepada ad-din kita yang telah menetapkan batas-batas dalam Islam antara kaum adam dan hawa.

Dalam tulisan kali ini, penulis ingin berkongsi serba sedikit tentang ayat-ayat berkaitan dengan ayat-ayat yang melarang hubungan @ perbuatan sebelum akad.

Surah Yasin(36) ayat 36: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” Dan juga firman-Nya dalam Surah Al-Hujrat(49) ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Firman Allah, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." Surah An-Nur(24) ayat 30

Allah berfirman, “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya,...” Surah An-Nur(24) ayat 31.
Surah Al-Israa’(17) ayat 32: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”



Firman Allah, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Surah An-Nuur(24) ayat 26

Firman Allah, “Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang yang berpandangan tajam.” Surah Al-‘ankabut(29), ayat 38.

Firman Allah, “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Surah Al-A’raf ayat 201.

Firman Allah dalam Surah Al-Anfal(8), ayat 20-22, “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya),(20) dan janganlah kamu menjadi sebagai orang-orang (munafik) yang berkata: "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak mendengarkan.(21) Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli (tidak mendengar dan tidak memahami kebenaran) yaitu orang-orang yang tidak mengerti.(22)

Firman Allah dalam Surah Aj-Jaatsiyah(45) ayat 7-11 : “Kecelakaan yang besarlah bagi tiap-tiap orang yang banyak berdusta lagi banyak berdosa,(7) dia mendengar ayat-ayat Allah dibacakan kepadanya kemudian dia tetap menyombongkan diri seakan-akan dia tidak mendengarnya. Maka beri kabar gembiralah dia dengan azab yang pedih.(8) Dan apabila dia mengetahui barang sedikit tentang ayat-ayat Kami, maka ayat-ayat itu dijadikan olok-olok. Merekalah yang memperoleh azab yang menghinakan.(9) Di hadapan mereka neraka Jahanam dan tidak akan berguna bagi mereka Sedikit pun apa yang telah mereka kerjakan, dan tidak pula berguna apa yang mereka jadikan sebagai sembahan-sembahan (mereka) dari selain Allah. Dan bagi mereka azab yang besar.(10) Ini (Al Qur'an) adalah petunjuk. Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhannya bagi mereka azab yaitu siksaan yang sangat pedih.(11)”

Firman Allah,“ Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasu-rasul-Nya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian (yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir),(150) merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (151). Surah An-Nisaa’(4) ayat 150-151.

Surah Aj-Jaatsiah(45) ayat 23, ” Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya, dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” Memang pada mulanya untuk meninggalkan maksiat-maksiat ini amat susah, tetapi,ia masih wajib kita tinggalkan. Ingatlah Allah berfirman dalam Surah Al-Baqarah(2) ayat 216,” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

Daripada Abu Hurairah r.a katanya, Nabi S.A.W. bersabda : “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan nasib anak Adam mengenai zina. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Zina mata ialah memandang. Zina lidah ialah berkata. Zina hati ialah keinginan dan syahwat,sedangkan faraj (kemaluan) hanya menuruti atau tidak menuruti.”
Hadis kedua; Daripada Abu Hurairah r.a., dari Nabi S.A.W. sabdanya’ “Nasib anak Adam mengenai zina telah ditetapkan. Tidak mustahil dia pernah melakukannya. Dua mata, zinanya memandang. Dua telinga, zinanya mendengar. Lidah, zinanya berkata. Tangan, zinanya memukul. Kaki, zinanya melangkah. Hati, zinanya ingin dan rindu, sedangkan faraj (kemaluan) hanya mengikuti atau tidak mengikuti.”** (Dua hadis di atas adalah sahih dan diriwayatkan oleh 4 orang imam, iaitu Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan Ghayatul-Maram. *Sahih Muslim, hadis ke 2281. **Sahih Muslim, hadis ke 2282)


Jika kita sudah tahu akan keburukan sesuatu perkara tetapi kita melanggarnya juga, nescaya tanggungan azabnya amat berat. Perubahan perlu kita lakukan untuk menjadi lebih baik, memandangkan kita baru sahaja memasuki tahun baru 1432hijrah. Sebagai renungan terakhir kita hayati hadis nabi ini :

"Hijrah tak akan terputus hingga taubat terputus dan taubat tidak akan terputus sehingga matahari terbit disebelah barat" ( riwayat Abu Dawud )

Read more...

'idul adha

Thursday, November 18, 2010

Sesungguhnya Kami telah mengurniakan kepadamu (wahai Muhammad) ni'mat yang melimpah-ruah. Kerana itu dirikanlah solah dan berkorbanlah dengan ikhlas keranaTuhanmu. Sesungguhnya orang yang benci kepada engkau dialah orang yang putus keturunan. ( Al-kauthar ).

Allahuakbar,Allahuakbar,Allahuakbar, la ilaha illallah walahuakbar Allahuakbar walillahil hamd. Kalimah kesucian ini tergiang-giang didengari bila 'idul diraikan tidak kiralah samada 'idul fitri ataupun 'idul adha. Alhamdulillah pada 10 zulhijjah bersamaan dengan 17 november kita telah merayakan 'idul adha walaupun di negara-negara lain ada yang menyambutnya lebih awal sehari.

Segala puji dengan nikmaMu, 'idul adha disambut dengan sederhana seperti tahun-tahun sebelum ini. walaupun tahun ini penulis tak buat qurban, tetapi tetap bersama-sama melaungkan takbir ketika lembu diqurbankan.

Peristiwa qurban adalah peristiwa pengorbanan yang perlu dicontohi oleh umat Islam sekarang dan jangan disirnakan. Jika dilihat, peristiwa ini diobjektifkan daripada kisah nabi Ibrahim dan anaknya nabi Ismail. Bagaimana seorang ayah sanggup menyembelih anak yang tercinta kerana mengikut kehendak Allah ta'ala. Selain pada itu, kita boleh lihat pengorbanan ibu yakni hajar kepada anaknya untuk mendapatkan seteguk air untuk diminum anak tercinta Ismail.

Sabda Rasulullah saw : Betapa ajaibnya orang yang beriman itu. Sesungguhnya semua perkara adalah baik bagi mereka dan tiadalah kebaikan itu kecuali bagi mukmin. Jika memperoleh kegembiraan dia berterima kasih bererti kebaikan baginya dan jika ditimpa kesulitan dia bersabar bererti kebaikan baginya.' ( riwayat Imam Muslim )

Bagi umat Islam yang tidak melakukan Ibadat haji disunatkan kepada mereka untuk melakukan qurban. Setiap orang yang melakukan qurban hendaklah berada ditempat penyelembelihan, bak kata ustaz zawawi yusuf orang yang melihat proses qurban perlu berasa seperti lembu yang mana diikat, dipegang beramai-ramai dan disembelih untuk membuktikan pengrbanan dan keihklasan kita terhadap sesuatu yang kita buat.
wallahu 'alam.

Disini penulis lampirkan juga aktiviti qurban di Masjid Al-karomah baung, pengkalan chepa.



Lembu yang telah disembelih



Kelihatan imam tirmizi ( baju merah ) menyiat kulit.



Ajk masjid gigih menyiang daging.

kullu 'amin wa antum bilkhair.

Read more...

Taubat

Saturday, November 6, 2010

'wahai orang-orang yan mukmin, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat nasuha'( attahrim : 8 )

Bismillahirahmanirahim..

Diceritakan bahawa umar al khatab berjalan-jalan di pinggir kota. beliau melihat pemuda membawa botol yang disorok di sebalik bajunya. lalu umar berkata, 'wahai pemuda apa yang engkau sorokkan di sebalik bajumu itu?' sebenarnya ia membawa arak namun takut untuk mengatakannya. maka dalam hatinya berdoa, "ya Allah, jangan engkau beri aku malu di hadapan umar, jangan bukakan rahsiaku kepadanya. aku berjanji tidak akan minum arak selamanya. kata pemuda itu 'wahai amirul mukminin yang aku bawa ini adalah cuka'.Dan dipendekkan cerita lalu arak itu bertukar menjadi cuka dengan izin Allah.

kisah ini memberikan kita satu pengajaran beharga kepada insan yang melakukan maksiat dan ingin bertaubat. Ada sesetengahnya sering bertaubat dan sering juga melakukan maksiat, golongan ini tidak istiqomah dengan taubatnya.

Cuba kita lihat...





merapi di di indonesia



banjir di thailand





banjir di malaysia

Semua fenomena alam ni adalah fenomena yang baru berlaku, adakah semua ini ujian daripada Allah @ disebabkan oleh keingkaran manusia itu sendiri. Contoh-contoh fenomena sebelum ni seperti taufan, banjir kilat di pakistan, gempa bumi dan tsunami di indonesia merupakan sebab daripada alasan manusia mengingkari suruhanNya.

Taubat dan fenomena alam adalah benda yang berkaitan serta perlu difikir kesannya. Seorang yang digelari muslim perlu sentiasa menyesali diri dengan sentiasa muhasabah dan bertaubat agar bencana dan ujian Allah kurang dihujani lagi.

Allah berfirman :

'Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan selain daripada Allah dan tiada membunuh manusia yang diharamkan Allah, membuatnya kecuali dengan kebenaran dan tidak pula mereka berzina. barangsiapa yang melanggari perintah Allah nescaya akan menemui dosa (seksa). Dilipatgandakan seksa untuknya pada hari kiamat dan kekal didalamnya dan terhina. kecuali orang yang bertaubat dan beriman lagi mengerjakan amal soleh'. Maka Allah akan mengantikan kejahatan mereka dengan kebaikan. Allah pengampun lagi penyayang. Baragsiapa taubat dan beramal soleh, maka sesungguhnya ia taubat kepada Allah sebenar-benarnya taubat.' ( al-furqan : 68-71 )

Read more...

Istimewa dua khutbah

Friday, September 10, 2010



Hari perayaan jamuan, itulah yang paling sesuai untuk diungkapkan kepada idul fitri di tanah air kita ini. Takbir memuji Ilahi dilontarkan di pagi hari selepas subuh lagi dan disambung sebelum khutbah raya idul fitri. Hari yang membahagiakan umat Islam serta menenangkan jiwa. Walaupun pagi yang mulia ini, disirami oleh hujan renyai-renyai pemberian Ilahi untk membasahkan bumi Kelantan. Alangkah beruntungnya dapat merasai kedinginan pagi yang suci ini, jika dibandingkan dengan negara-negara tanah arab yang suhunya hampir 50 darjah celcius. Syukur kepada Ilahi dengan rahmatNya.

Penulis bukan ingin bercakap tentang suasana 1 syawal tapi ingin berkongsi tentang isi khutbah yang mulia yang mempunyai nilai tersurat serta tersirat, jika diteliti dan dimuhasabah isinya boleh mengangkat martabat iman umat Islam. Alhamdulillah wa barakatillah dengan susunan hari yang disusun oleh al Khaliq umat Islam di Malaysia khususnya bertemu dengan dua khutbah dalam satu hari, Masya' Allah kekuasaanMu amat ku kagumi. Khutbah yang dimaksudkan penulis ialah khutbah hari raya dan khutbah jumaat.

Penulis agak terlewat ke masjid untuk menunaikan solat sunat idul fitri, tetapi sempat untuk bertakbir beramai-ramai dengan jemaah dan menghayati alunan takbir yang dialunkan oleh imam fathan, imam tua di masjid Al Karomah Baung, pengkalan chepa. Takbir alunan melayu agak sayu, nak di bandingkan dengan negara luar terutama di tanah arab agak semangat alunan takbirnya. Biarpun alunan takbir sayu tetapi para jemaah tetap ceria dengan berbagai-bagai pakaian.

Alahuakbar3X, Selepas selesai menunaikan solat sunat 'idul fitri, penulis dan para jemaah mendengar khutbah 'idul fitri yang banyak menyentuh tentang isu dan masalah semasa.
kalau penulis boleh pecahkan isi khutbah 'idul ini terbahagi kepada 3, pertama khatib mengungkai tentang pentingnya ziarah-menziarahi kedua tentang masalah sosial semasa dan ketiga berkaitan dengan peranan ibu bapa dan masyarakat terhadap masalah sosial.

Penulis teringat ucapan khutbah yang berkaitan dengan masalah sosial yang dipetik dari hadis nabi saw. secara ringkasnya daripada hadis ini, Allah ta'ala tidak akan menurunkan hujan yakni rezeki kepada mereka melakukan maksiat tetapi dengan sebab adanya binatang melata yang sentiasa berzikir menyebabkan Allah menurunkan juga rezeki, jangan kita menjadi lebih lemah daripada binatang, ingat tu!!

Selain daripada itu, isi khutbah itu juga memperingati ibu bapa agar sentiasa mengawasi anak-anak mereka terutamanya anak-anak remaja. Anak remaja adalah pengganti tampuk pimpinan masa akan datang, jika anak remaja sekarang "duk meniarap atas motor" saja maka Malaysia akan datang para pemimpinnya duk merempit je la.. ish2 nauzubillah mudahan dielakkan.

Itulah pentingnya didikan awal anak-anak, betul pepatah melayu " melentur buluh biarlah dari rebungya" kalau dah jadi buluh, susah nak dilenturkan. Itulah pentingnya sebelum kahwin, suami isteri wajib mengisi diri mereka dengan ilmu-ilmu fardhu 'ain yang asas, contoh ilmu feqah, tauhid, akhlak dan sebagainya. Apabila ilmu fardhu ain mantap barulah cara didikan anak-anak akan jadi baik.

Gembiranya dapat mendengar khutbah raya, tahun depan mudahahan berjumpa lagi dengan isi khutbah 'idul yang baru.

ALHAMDULILLAH, jumaat yang mulia ini umat Islam ditakdirkan juga bertemu dengan khutbah setiap minggu yakni khutbah jumaat. Penulis amat bersyukur kerana khatib jumaat adalah Tuan Guru Dato' Nik Abdul Aziz B Nik Mat. "Ku kagumimu wahai tok guru".

Isi khutbah banyak menyentuh tentang apa yang patut dilakukan oleh umat Islam di idul fitri.
kata-kata tok guru seperti biasa berhikmah dan mempunyai butiran-butiran mutiara apabila dilontarkan, sungguh bermakna bagi sesiapa yang mendengarnya. Penulis dapat mengambil serba sedikit siraman khutbah tersebut.

Antara ucapan khutbah, tok guru menyeru agar umat Islam sentiasa berganding bahu meninggikan Din yang mulia ini. Umat Islam sekarang lebih ramai daripada musuh Islam tetapi tiada semangat kasih akan saudara seIslam sendiri dan takut kepada musuh menyebabkan umat Islam longlai. kuantiti tidak menjamin kemenangan seperti mana yang berlaku dalam perang Badar, jika kita ingat balik tentera Islam hanya mempunyai 313 sahaja tentera berbanding tentera musuh dua kali ganda tetapi kemenangan berpihak kepada Islam, kenapa jadi sedemikian? jawapannya kualiti tentera Islam yang tinggi. Mudahan kita akan menjadi sedemikian, Insya Allah.

Dalam khutbah juga, tok guru sentiasa mengingatkan umat Islam supaya banyak bermuhasabah diri, kerana dengan bermuhasabah dapat meneliti kesalahan serta kekhilafan diri yang lemah ini.

Inilah antara isi dua khutbah, yang mempunyai dua isi yang hampir sama untuk kita mendekatkan diri kepada Rabbu Izzati.

10 september 2010 bersamaan 1 syawal 1431 HIJRAH
oleh Jannatulibtisam.

Read more...

Yaumu an-najah

Tuesday, September 7, 2010

Salam 'idul fitri..



Kalimah 'idul bukannya aid ialah perkataan arab yang bermakna perayaan @ sambutan, manakala fitri bermaksud berbuka @ makan minum. Ini bermakna 'idul fitri boleh dirumuskan sebagai hari perayaan untuk makan serta minum setelah sebulan umat Islam mengekang nafsu tapi makan tu jangan berlebih-lebih pulak.

Pengisian Program 'Idil Fitri
Idil Fitri hendaklah disambut dengan acara-acara yang dianjurkan oleh al-Quran dan al-Sunnah.

1) Membanyakkan Ucapan takbir

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : "Dan sempurnakanlah puasa kamu mengikut bilangan dari dalam bulan Ramadhan (29 hari atau30 hari) dan bertakbirlah (membesarkan Allah s.w.t.) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu, semoga kamu bersyukur." (Surah al-Baqarah:185)

Sabda Rasullullah s.a.w. pula yang bermaksud : "Hiasilah Hari Raya kamu dengan takbir dan rahmud ."

2) Pembahagian Takbir

Takbir Mursal : Sunnat dilafazkan sama ada oleh orang yang bermukim mahupun musafir, dimasjid atau dijalan dengan cara duduk atau berdiri, dipasar-pasar, dirumah-rumah kediaman dan sebagainya. Waktu bermula daripada terbenamnya matahari akhit Ramadhan dan berterusan sepanjang malam Hari Raya hingga solat 'Id didirikan pada esok harinya. Demikian juga bagi Takbir 'Id al-Adhan (Hari Raya Qurban) sunnat dilafazkan sepanjang malam hingga esok harinya ketika solat 'Id al-Adhha didirikan.

Takbir Muqaiyad : Iaitu takbir yang terikat dengan waktu-waktu solat. Jelasnya ia sunnat dilafazkan pada setiap kali selesai sembahyang. Waktunya bermula selepas Subuh hari Arafah (hari ke-9 Zulhijjah) dan berakhir selepas solat 'Asar pada 13 Zulhijjah.


3) Menunaikan Zakat Fitrah

Walaupun dibolehkan pembayarannya sejak awal Ramadhan, yang afdal ialah pada pagi Hari Raya selepas solat Subuh sebelum solat 'Id didirikan. Inilah menurut hukum asal yang dilakukan pada zaman hayat Rasullullah s.a.w. dan para sahabat serta tabi'in yang lalu.

MASA DAHULU
Zakat Fitrah pada peringkat awal yang lalu dalam bentuk makanan asasi dan terus disampaikan kepada fakir miskin. Jadi, dalam saat-saat mereka hendak menyambut 'Idil Fitri, hari mulia yang penuh dengan barakah, alangkah gembiranya mereka mendapat habuan makanan itu.

Ibnu Abbas r.a. berkata yang bermaksud : " Rasulullah s.a.w. memfardhukan Zakat Tifrah sebagai membersihkan kecacatan ibadah puasa kerana perbuatan yang sia-sia dan mencarut, disamping itu menjadi habuan untuk orang-orang miskin."

Pada riwayat yang lain pula, Rasullullah s.a.w. berdabda yang bermaksud : "Sesiapa yang menunaikannya sebelum solat 'Id, maka zakatnya itu diterima, tetapi yang membayarnya selepas solat 'Id, ia menjadi sedekah biasa." (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majjah dan disahkan oleh al-Hakim)

MASA KINI
Kini dinegara kita, Zakat Fitrah diberikan dalam bentuk wang ringgit sebagai ganti beras. Fakir miskin telah menerima habuan sebelum Hari Raya dengan cara diberikan pendahuluan oleh pihak Majlis Agama Islam Negeri-negeri. Oleh itu, elok Zakat Fitrah dibayar lebih awal atau pada malam Hari Raya, untuk mengelakkan kesibukan tugas amil memungutnya. Sempena 'Idul Fitri selain diwajibkan berfitrah, kita umat Islam yang berkemampuan juga disunnatkan memberi sedekah-sedekah yang lain dengan mengutamakan kaum kerabat kita yang susah, kemudian barulah kepada fakir miskin dan anak-anak yatim.

4) Menghadiri Upacara Solat 'Id
Sekelian Muslimin dan Muslimat, tua dan muda, termasuk wanita-wanita yang haid disunnatkan mengahdiri upacara perhimpunan tahunan tersebut bagi masyarakat Islam setempat. Kehaduiran mereka sebagai menghayati syi'ar keagungan Islam dan perpaduan ummah, disamping itu mereka berpeluang bertakbir (membesarkan Allah s.w.t.) beramai-ramai, mendengar khutbah 'Id yang penting, berzikir dan mengaminkan doa yang dibacakan oleh imam. Bagi yang tidak uzur berpeluang mendirikan solat 'Id (Hari Raya)

Daripada Ummu 'Atuyah r.a. ujurnya : Kami disuruh membawa gadis-gadis kecil dan wanita yang haid pada Hari Raya ('Idil Fitri dan 'Idil Adhha), agar mereka menyaksikan kebajikan dan doa kaum Muslimin tetapi wanita-wanita yang sedang haid itu terpisah dari tempat solat." (Hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Perlu diingatkan, bahawa Hari Raya Puasa kita disunnatkan menjamah makanan atau juadah terlebih dahulu, kemudian pergi ketempat solat, tetapi untuk Hari Raya Haji sunat tidak makan terlebih dahulu, sebaliknya kita bersegera keupacara perhimpunan solat. Solat 'Idil Adha disegerakan lalu menyembelih binatang qurban, kemudian kita pulang dengan membawa daging qurban, lalu dimasak dan baru makan.

Pada pagi-pagi Hari Raya, kita juga disunnatkan mandi dan memakai pakaian yang serba baru atau yang bersih dan indah. Kemudian ketika pergi kemusollah (tempat solat), pergi melalui satu jalan dan pulang melalui jalan yang lain, dengan tujuan dapat bertemu lebih ramai sahabat handai dan saudara sesama Islam. Kita sama-sama mengucapkan Salam 'Idil Fitri sambil berbalas-balas senyuman, sama-sama menyatakan rasa syukur ke Hadrat Ilahi atas petunjuk dan pertolongan-Nya sehingga kita berjaya menundukkan nafsu sepanjang bulan Ramadhan.

Pada zaman hayat Rasulullah s.a.w. dahulu, solat 'Id diadakan ditanah lapang kerana masjid-masjid pada zaman itu kecil-kecil belaka. Kini solat 'Id diadakan dimasjid atau disurau. Adalah amat elok jika dapat dibuatkan khemah atau ruang khas diluar masjid atau surau untuk memberi peluang para wanita yang uzur (haid) duduk ditempat itu supaya mereka dapat sama-sama menikmati syi'ar 'Idil Fitri atau 'Idil Addha.

5) Amalan-amalan Menjelang Hari Raya Puasa

Umat-umat Islam digalakkan melakukan I'tikaf beramai-ramai dimasjid pada malam-malam sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan (malam ke-21 hingga malam ke-29 atau ke-30) kerana berharap bertemu malam LAILATIL QADAR atau malam kemuliaan yang mempunyai nilai lebih baik daripada 1000 bulan. Amalan ini dilakukan pada zaman hayat Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabat serta abad-abad berikutnya, bahkan hingga kini masih dilakukan begitu bersemarak disesetengah negara Islam khususnya di Masjidil Haram (Makkah), tetapi malangnya dinegara kita kebanyakkan umat Islam menyambut 'Idil Fitri lebih tertumpu dalam bentuk fizikal atau lahiriah, yang mana sesetengahnya tidak sesuai dengan roh pengajaran Islam. Sejak awal Ramadhan lagi, mereka lebih tertumpu kepusat membeli-belah, melengkapkan persiapan membeli pakaian, hiasan rumah dan lain-lain lagi. Apabila Hari Raya sudah hampir, kebanyakkan suri rumah lebih tertumpu menyediakan kuih-muih yang pelbagai jenis.



Setiap individu Muslim dan Muslimah wajib menilai segala aktiviti yang telah berjalan selama ini, yang sesetengahnya telah menjadi 'budaya' termasuk bentuk acara menyambut 'Idil Fitri. Ciri-ciri yang diambil dari budaya luar Islam atau warisan budaya asing, yang tidak sesuai dengan aqidah dan syari'ah Islam hendaklah ditinggalkan. Kita boleh menyediakan makanan, juadah dan kuih muih untuk Hari Raya tetapi hendaklah dalam bentuk sederhana. Demikian juga dengan perhiasan rumah, pakaian untuk diri dan anak-anak mestilah sesuai dengan ekonomi keluarga. Acara ziarah- menziarahi prang tua, sandara-mara, kaum kerabat, orang-orang yang berjasa kepada kita seperti para guru dan sabahat handai ini sebenarnya tidak terbatas sempena Hari Raya sahaja, tetapi perlu dilakukan pada hari dan bulan lain yang sesuai dari semasa ke semasa, sebagaimana sabda Rasullullah s.a.w.yang bermaksud : " Ziarahilah saudara mara kamu dari masa ke masa kerana ia boleh menambahkan kasih sayang." Lebih-lebih lagi menziarahi ibu bapa kita, hendaklah dilakukan labih kerap dan janganlah menunggu Hari Raya sahaja. Amalan meminta maaf juga perlulah dilakukan dengan segera apabila kita terasa telah melakukan kesilapan serta kesalahan pada orang lain.

Disini disertakan juga amalan sunat yang dilakukan oleh Rasulullah :

* mengerjakan solat sunat hari raya
* memakai pakaian baru
* makan dahulu sebelum pergi solat hari raya
* ucapan takbir
* ziarah-menziarahi
* bermaafan
* mendoakan kesejahteraan sesama manusia

Dipetik dari kitab tanbihul ghafilin
Disusun oleh jannatulibtisam

Read more...

Mulia mu ya Ramadan



Ramadhan..

Beberapa hari lagi ramadan akan pergi untuk meninggalkan umat Islam pada tahun 2010 ini. sesungguhnya bulan yang paling mulia ini, sentiasa mengajar kita erti menjaga dari semua sudut antaranya menjaga nafsu, perbuatan dan mu'amalah antara manusia. Perkara2 sebegini mesti dirindui dan dihayati juga pada bulan2 lain.

Mehnah serta dugaan dalam bulan ramadan merupakan satu pengajaran pengalaman untuk menjadi lebih baik pada bulan2 lain. Bulan yang penuh ketawadhukkan ini menjadi pilihan untuk manusia beruzlah dengan Tuhan pencipta ( mudahan kita tergolong dalam manusia sebegini).

Mudah-mudahan Allah 'azawajal memberi kita peluang dan kesempatan untuk berjumpa dengan syahru barakah pada tahun hadapan dan diketemukan dengan Al-qadar yang dinanti. Insya Allah.

sekian. =)

Read more...

Bulan rejab bulan barakah

Wednesday, June 23, 2010



Salam bicara, pejam celik pejam celik sekarang kita dah masuk ke salah satu bulan yang bulan yang mulia yakni BULAN REJAB. Bulan yang penuh dengan keberkatan dan dilimpahi dengan peristiwa2 yang amat baik untuk dihayati. Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud;

· “Rejab bulan Allah, Sya’aban bulanku (Nabi Muhammad SAW), Ramadan bulan umatku”.

Pengertian Rejab

Rejab bermakna kebesaran atau kemuliaan. Ia juga membawa maksud bulan yang dibesarkan atau dimuliakan.

Masyarakat jahiliyyah menamakan bulan ini dengan bulan Rejab mereka memuliakan dan menghormati bulan ini dengan mengharamkan pertumpahan darah di bulan Rejab. Bagi umat Islam, kita memperingati dan memuliakan Rejab sempena dengan peristiwa besar yang berlaku kepada Rasulullah s.a.w iaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Antara peristiwa-peristiwa yang berlaku dalam bulan Rejab ialah :

1. Hijrah Pertama

Hijrah ke Habsyah (Ethiopia) berlaku kerana pihak musyrikin Mekah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada Rasulullah s.a.w dan mereka yang beriman kepada Rasulullah s.a.w pada ketika itu. Ada di kalangan sahabat yang mengadu kepada Rasulullah s.a.w tentang derita yang mereka tanggung lalu Rasulullah s.a.w memerintahkan agar mereka berhijrah ke negeri Habsyah.

Tujuan hijrah ini adalah untuk menyelamatkan iman dan keselamatan diri di samping untuk mencari tapak baru untuk Islam bertapak dan menyusun langkah untuk agenda seterusnya. Diantara mereka yang berhijrah ke Habsyah ialah Saidina Othman r.a dan isterinya Ruqayyah anak Rasulullah s.a.w. Jumlah mereka adalah 14 orang termasuk 4 orang wanita. Habsyah dipilih kerana rajanya dikenali dengan toleransi dan sikap terbukanya.

2. Isra’ dan Mi’raj

Isra’ dan Mi’raj ertinya Rasulullah s.a.w dijalankan dari Mekah ke Baitulmaqdis di waktu malam dan diangkat ke langit bertemu Allah s.w.t untuk mengambil kewajipan solat 5 waktu dari Allah s.w.t .

Tanggal 27hb Rejab berlakunya peristiwa penting dalam kehidupan Rasulullah SAW iaitu Isra’ dan Mi’raj. Terdapat khilaf di kalangan ulama’ mengenai tarikh sebenar berlakunya peristiwa ini tetapi jumhur ulama’ bersepakat menerima ianya berlaku pada 27hb Rejab. Tarikh berlakunya Isra’ dan Mi’raj tidaklah penting tetapi umat Islam wajib meyakini bahawa peristiwa ini benar-benar berlaku ke atas tubuh mulia Rasulullah SAW berdasarkan dalil qatie dari al-Quran dan hadis-hadis sahih.


3.Perang Tabuk

Tabuk adalah mengambil nama sempena nama satu tempat di Utara Semenanjung Arab di mana Rasulullah s.a.w dan 30 ribu tentera Islam berkumpul. Tidak berlaku pertempuran kerana tentera Rom telah melarikan diri kerana takut dan gerun dengan kekuatan dan kecekalan tentera Islam yang sanggup menghadapi pelbagai kesukaran.

4. Pembebasan Baitul-Maqdis

Baitulmaqdis telah dibuka pada zaman Saidina Umar Al-Khattab r.a di zaman pemerintahannya. Akibat kelalaian dan pepecahan umat Islam di zaman pemerintahan Abasiyah, Kristian (tentera Salib) telah melakukan serangan demi serangan keatas Baitulmaqdis dan akhirnya dapat menawan kota suci Baitulmaqdis setelah 500 tahun dikuasai oleh pemerintah Islam. Tentera Salib telah menduduki Baitulmaqdis hampir 60 tahun sebelum dibebaskan kembalioleh panglima Islam terkenal Solahuddin Al-Ayubi. Beliau telah menawan kembali Baitulmaqdis dari tangan tentera Salib pada hari Jumaat, 27 Rejab 583H. Dan pada tahun 1967 bersamaan 1387H Yahudi pila menawan Baitulmaqdis (Palestin) dan menamakan negara baru mereka dengan nama Israel.

5. Lahirnya Imam As-Syafie r.a

Nama sebenar Imam As-Syafie r.a ialah Muhammad bin Idris. Beliau lahir di Ghazah, Pelestin pada tahun 150H bersamaan 767 Masehi dalam bulan Rejab. Beliau adalah salah seorang dari empat imam mazhab yang besar dalam dunia fiqh. Malaysia mengamalkan mazhab As-Syafie. Diantara peniggalan Imam As-Syafie r.a yang menjadi rujukan sehingga sekarang ialah kitab Al-Umm.

Amalan di bulan rejab

Setiap amalan yang hendak kita lakukan haruslah berlandaskan dengan syariat, jika tidak ianya sia-sia sahaja bahkan boleh menyebabkan kita menambahkan dosa peribadi kita. Caranya perlulah belajar dan meneliti sesuatu ilmu tersebut supaya tidak terpesong. Taklid buta semata-mata menyebabkan kita terus menggunakan sesuatu yang was-was dalam hidup. Di bawah ini saya sertakan tulisan yang dinukilkan oleh Ustaz Zamihan Al-Ghari tentang amalan di bulan rejab .

Zaman ini persis wanita yang mengandung. Lihatlah apa yang berlaku padanya dalam sekelip mata terutama apabila penguasaan ilmu dan iman semakin tidak dipedulikan manusia.

Sesetengah pihak cuba menakut-nakutkan umat Islam daripada melakukan amalan di bulan Rejab, beralaskan hadis kelebihan bulan Rejab adalah palsu dan yang lain pula mendatangkan dalil berat sebelah bagi mengikis keistimewaan bulan Rejab.

Dalam memahami selok-belok Rejab, kita perlu cermat membuat penilaian terhadap sumber yang berkaitan dengannya. Tegasnya, al-Quran, hadis, pandangan ulama muktabar dan fatwa berkaitan perlu dipersembahkan secara jujur serta telus.

Ia boleh membantu kita dalam memahami kes berkaitan dan memberi justifikasi yang jelas dalam pelaksanaan. Kita tidak mencemuh dan menuduh mereka yang ikhlas melakukan kebaikan.

Apabila kita meneliti kepelbagaian sumber yang ada di tangan ulama, didapati Rejab ada keistimewaannya tersendiri. Tidak hairanlah inti sari (matan) hadis �Rejab bulan Allah, Syaaban bulanku dan Ramadan bulan umatku..� disokong oleh ulama muktabar.

Antaranya, Imam Hibbatullah bin Mubarak, yang meriwayatkan keistimewaan Rejab berdasarkan sanadnya yang jelas sebagaimana yang direkodkan oleh Syeikh Abd Qader al-Jaylani dalam al-Ghunyah.

Oleh itu, amat baik jika diperhatikan siapa beliau dan bagaimana kualiti sanad yang diriwayatkannya.

Tambahan pula, matan hadis terbabit tidak bertentangan dengan nas al-Quran. Sebaliknya selari dengan perisytiharan Allah S.W.T pada surah al-Taubah ayat 36 mengenai empat bulan haram yang dimaksudkan: Rejab, Zulkaedah, Zulhijjah dan Muharam.

Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya menyifatkan Nabi s.a.w menegaskan Rejab adalah bulan Allah, iaitu bulan ahlullah. Dikatakan penduduk (mukmin) Tanah Haram itu ahlullah kerana Allah yang memelihara dan memberi kekuatan kepada mereka.

Imam al-Thabrani meriwayatkan daripada Anas bin Malik, apabila tibanya bulan Rejab, Baginda mendoakan: �Ya Allah, berkatilah hidup kami di bulan Rejab dan Syaaban dan sampaikan (hayat) kami kepada bulan Ramadan.�

Imam al-Thabrani meriwayatkan daripada Abu Hurairah, Nabi s.a.w tidak menyempurnakan puasa sebulan selepas berlalunya Ramadan kecuali pada Rejab dan Syaaban.

Al-Hafiz al-Haitsami dalam Majma� al-Zawa�id turut meriwayatkan mengenai kelebihan Rejab. Walaupun dengan sanad daif, ia sudah memadai untuk menepati spesifikasi kelebihan beramal dan meningkatkan hemah diri.

Hal ini jelas sebagaimana diakui fuqaha dan ahli hadis menerusi kenyataan Imam al-Nawawi dalam kitab al-Arba�ien.

Lebih kukuh, Imam Muslim meriwayatkan daripada Uthman bin Hakim al-Ansari, beliau (Uthman) pernah menanyakan Said bin Jubayr mengenai puasa Rejab (pada bulan Rejab).

Said menjawab: �Aku mendengar Ibn Abbas mengatakan: �Rasulullah s.a.w berpuasa Rejab sehingga kami menyangka Baginda tidak berbuka (terus-menerus berpuasa) dan Baginda berbuka sehingga tidak nampak berpuasa.� (Sahih Muslim)

Imam al-Nawawi mengatakan: �Apa yang zahir daripada ucapan Sa�id bin Jubayr itu menjadi bukti tiada tegahan untuk berpuasa padanya (Rejab) kerana bulan berkenaan. Bahkan kedudukannya sama mengikut baki bulan Islam yang lain.

Tidak ada larangan untuk melakukan ibadat puasa di bulan Rejab, tidak pula disunatkan kerana bulannya. Tetapi apa yang disunatkan ialah kerana kesunahan puasa terbabit.

Imam Abu Thayyib al-Azhim juga mengatakan: �Dalam Sunan Abi Daud direkodkan Nabi s.a.w menggalakkan kita berpuasa di bulan yang haram. Rejab adalah satu darinya.�

Al-Hakim meriwayatkan daripada Nubaisyah: �Seorang lelaki menanyakan Nabi SAW, wahai Rasulullah! Kami memberi persembahan (kepada berhala) di zaman Jahiliyah. Maka apa pula yang harus dilakukan di bulan Rejab ini. Baginda menjawab : �Sembelihlah binatang ternakan kerana Allah di mana-mana bulan sekalipun. Lakukanlah kebaikan kerana Allah dan berilah makanan.�

Imam al-Baihaqi meriwayatkan daripada Imam Syafie berbunyi : �Telah sampai kepada kami Syafie mengatakan: Sesungguhnya doa itu mustajab pada lima malam; malam Jumaat, malam Aidiladha, malam Aidilfitri, malam pertama bulan Rejab dan malam nisfu Syaaban.�

Berdasarkan kepada penyelidikan, Rejab mempunyai pengertian dalam kelasnya yang tersendiri. Sumber hukum melalui al-Quran, hadis dan keterangan ulamak salaf memberitahu kita bahawa di sana ada hadis sahih, hasan, mursal, marfuk, daif, daif jiddan, wahin (amat lemah) dan palsu berkaitan Rejab.

Oleh itu, setiap isu dan dalil harus difahami secara menyeluruh lagi mendalam agar kita tidak tersasar daripada landasan yang benar.

Dalill yang jelas, terang lagi bersuluh sepatutnya diamalkan. Dalil yang lemah boleh dijadikan bahan sokongan dan penambahbaikan dalam sesuatu amalan, sementara dalil palsu ditinggalkan.

Sempena sepertiga Rejab yang mulia, renunglah, setakat mana ilmu kita? Berapa banyak yang diamalkan dan di mana pula keikhlasan kita?

Alangkah manisnya apabila kita dapat menyatukan ibadat solat, puasa, zikir, tasbih, tahlil, tahmid, qiyam, bersedekah dan kebaikan lain di bulan Rejab. Semoga amalan Rejab ini menjadi pemangkin untuk mereka yang benar-benar dahagakan kebesaran dan keagungan Allah.

Pencarian hakikat Rejab sebenarnya bermula dan berakhir dengan kesucian hati kita. Sucikan suapan, pakaian dan perbuatan kita. InsyaAllah sinar keagungan Rejab mampu menjadi milik kita secara hakikatnya.




Inilah doa yang selalu dibaca oleh Rasulullah saw ketika di bulan rejab.

Wallahu a'lam.

Read more...

Kewajipan pemuda Islam

Friday, May 21, 2010



Pemuda Islam ibarat mutiara bersinar yang akan bertanggungjawag keatas tanah air mereka. Mutiara akan bersinar sekiranya cara didikan sebagai pemuda Islam di didik dengan betul. walhal pada era teknologi sekarang ni pemuda2 kita kebanyakannya lebih leka dengan arus kemodenan dunia sehingga lupa akan destinasi kemudian. tidak salah untuk meneliti kemodenan tetapi biarlah seimbang.

saya tertarik untuk berkongsi dengan sahabat2 semua tentang ucapan yang telah diungkapkan oleh Abul a'ala al-maududi seorang syeik dari hydrabad, pakistan. Beliau telah membuat kesimpulan tentang beberapa perkara yang harus di titikberatkan oleh pemuda2 Islam zaman moden ini.

Antaranya :

- Harus memperkenalkan hakikat Islam dengan secara terperinci, agar sahabat2 semua benar2 menjadi muslim, baik dari segi ilmu pengetahuan mahupun dari segi fikiran. Juga agar sahabat2 benar2 menjadi muslim dari segi hati dan perasaan.

- sahabat semua mesti memperbetulkan budipekerti yang telah menyeleweng, memperbaiki adat yang telah rosak sehingga sahabat2 dapat memperlihatkan perkara secara praktikal bagi Islam. Hendaklah sahabat2 semua mengetahui bahawa percanggahan antara perkataan dengan amalan itu akan menumbuhkan bibit2 nifaq dalam jiwa.

- Janganlah sahabat2 merasa sayang untuk mencurahkan segala apa yang sahabat2 mampu mealui fikiran dan tenaga bekerja yang Allah kurniakan kepada sahabat2 untuk berdakwah. samaada melalui ucapan atau tulisan.

- Hendaklah sahabat2 gabungkan tiap2 yang berminat dengan dakwah Islamiyah kepada usrah dan kumpulan sahabat2 anda.

- Sahabat2 mesti menyebarkan dakwah di kalangan orang2 awam hingga boleh menyingkap kabus kejahilah mereka. sahabat2 sebagai medium kepada mereka tentang nur agama mereka sehingga mereka boleh beza perkatra baik dan buruk. kita kena ingat bahawasanya ;

* bumi yang rakyatnya telah mempertuhankan syahwat dan kelazatan hidup tidak boleh menjadi bumu yang baik untuk dibangunkan negara Islam.

- Jangan sahabat2 cuba membangunkan dasar2 Islam di atas asas yang tidak sihat, mesti ada sifat sabar dahulu dalam masalah membina negara Islam.

Inilah enam cara yang ditekankan oleh al-maududi.

wallahu a'lam.

Read more...

Bila sakit..

Saturday, May 15, 2010


Alhamdulillah..

Syukur kepada tuhan kerana memberi kita kesihatan pada hari ini dan dengan kesihatan ini dapat kita melakukan aktiviti harian. Adakah terdetik di hati kita bagaimananah keadaan pesakit2 yang berada di hospital? mereka hanya dapat berbaring sahaja di atas katil, bila nak ke tandas orang pimpinkan, nak makan orang suapkan. Jika kita sedemikian, kita boleh merasai apa yang mereka rasai.

Pada 15 mei yakni semalam, Saya berkesempatan untuk menemani sahabat saya sakit. Perubahan orang sihat dan orang sakit amat ketara bezanya, dulunya dia seorang yang periang dan sekarang dia hanya terlantar di atas katil dan badannya amatlah lemah kerana baru lepas menjalani pembedahan kecil pada perutnya.

Malam atau siang serupa baginya kerana dia tak boleh tidur, katanya 'badan tak sedap' dia tak menyentuh pun makanan kerana tiada selera untuk makan.

Jika difikirkan balik beruntungnya aku hari ni kerana diberi kesihatan oleh Allah dan dihindarkan penyakit buat masa ini, mudahan kesihatan ini berterusan hendaknya. Kadang-kadang sakit adalah penyembuh bagi hati yang rosak, Allah memberi ujian sakit kepada hambanya supaya hambanya lebih bertaqarrub kepadaNya dan sentiasa ingat kepadaNya.

Memandangkan kita masih lagi segar bugar eloklah sama2 menghindari dari melakukan dosa, sama ada dosa kecil ataupun besar, bertaubatlah dengan sebenar-benar taubat jika kita melakukan dosa besar jangan ketika sakit baru kita nak insaf dan bertaubat. Ingatlah mati sentiasa mengekori kita dimana sahaja kita berada. Firman Allah ta'ala ;"setiap yang hidup pasti akan merasai mati".

Wallahu a'lam

Read more...

Isilah waktu senggang..

Wednesday, May 12, 2010



Isilah masa lapang anak-anak dengan perkara yang bermanfaat. Ramai anak-anak terutamanya anak-anak orang Melayu mempunyai banyak masa lapang tetapi lalai dan lagha dengan masa yang sangat berharga hingga melakukan perkara-perkara yang negatif.


Akhirnya, mereka akan terlibat dalam masalah-masalah sosial seperti lepak, ponteng, menghisap dadah, pergaulan bebas, lumba haram, mencuri dan sebagainya.

Kebanyakan anak-anak kaum lain seperti kaum Cina, India dan Punjabi terutama di peringkat sekolah rendah, kebiasaannya dikawal oleh ibu bapa mereka untuk menghabiskan masa lapang dengan aktiviti yang bermanfaat seperti aktiviti persatuan, sukan, kelas kemahiran atau kelas tuisyen. Malah anak-anak mereka dikawal dari segi kebebasan dengan dihantar pergi dan balik dengan kenderaan sendiri.

Ini menyebabkan mereka tidak mempunyai masa untuk melakukan aktiviti yang tidak berfaedah. Oleh itu, didiklah anak-anak agar bijak menghargai masa.


Aktiviti Mengisi Masa Lapang Anak-Anak

Mengasah Bakat / Kreativiti / Hobi

* Melukis
* Fotografi
* Robotik
* Mengarang
* Belajar khat
* Bernasyid
* Menanam bunga
* Berkebun sayur
* Menghias rumah
* Melancong

Memiliki Kemahiran

* Komputer
* Melayari internet yang berfaedah
* Kelas tuisyen
* Kumpulan belajar
* Bermain kompang
* Bermain key-board
* Memotong & mengumpul keratan akhbar
* Memiliki lesen memandu

Bersosial yang Sihat

* Melawat nenek di kampung
* Beramah mesra dengan jiran
* Menziarahi keluarga
* Mengikuti rombongan sambil belajar
* Menziarahi pesakit di hospital
* Menziarahi kelahiran, sakit dan kematian
* Melibatkan diri dengan aktiviti kelab, persatuan, NGO atau kerja-kerja sukarela

Bersukan

* Bola sepak
* Badminton
* Sepak takraw
* Berenang
* Ping-pong
* Bola jaring
* Jogging
* Strolling
* Judo
* Silat

Mendalami Pendidikan Agama

* Belajar & Menghafal Iqra / Al-Quran
* Belajar tajwid / tahsinul Quran
* Belajar tarannum
* Belajar fardhu 'Ain
* Mendengar ceramah agama
* Berjemaah di masjid / surau
* Mengikut kumpulan usrah
* Menziarahi makam orang-orang soleh

Aktiviti Luar / Lasak

* Berkhemah
* Jungle Trekking
* Aktiviti Pacuan 4 Roda
* Memancing
* Berbasikal
* Memanjat bukit / gunung
* Unggun api
* Bermain wau

Wallahu'alam.

di nukilkan oleh Syed Abi Ghufran Al-Idrus.

Read more...

Mengatasi masalah sosial.

Monday, May 10, 2010

Remaja Dan Belia Menurut Islam

Menurut Kamus Dewan, remaja bererti, mula hendak dewasa, telah mencapai aqil baligh dan sudah sampai umur untuk berkahwin. Belia pula ialah golongan muda remaja dan
pemuda.(Kamus Dewan. Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia. Th: 1970.
hal: 48 dan 95).

Remaja dan belia adalah anak-anak muda lelaki dan perempuan dalam lingkungan umur yang telah melimpasi umur kanak-kanak dan mula memasuki umur dewasa, umur yang cukup untuk mendirikan rumah tangga, kerana telah baligh. Umumnya remaja dan belia ialah
golongan muda-mudi yang sudah baligh hingga mencapai umur 25 tahun.

Oleh itu apabila kita membincangkan masalah sosial di kalangan remaja dan belia
Islam bererti kita membincangkan keruntuhan akhlak dan gejala-gejala negatif di kalangan golongan muda-mudi Islam yang sudah baligh iaitu kira-kira dua belas tahun hinggalah mencapai umur 25 tahun.

Alam remaja dan belia adalah merupakan zaman keemasan dan menyeronokkan. Kehidupan yang penuh ceria dan menyukakan hati. Perubahan-perubahan dari segi jasmani dan tubuh badan akan berlaku dengan cepat dan jelas. Sifat kelelakian dan kewanitaan akan
menonjol. Perkembangan jiwa, emosi dan perasaan akan menjadi subur, keinginan hawa
nafsu dan naluri kemanusiaan amat tinggi dan berpengaruh. Pada peringkat ini
perkembangan kecerdasan otak sedang pesat, mendalami dan meluaskan ilmu pengetahuan
dan pengalaman boleh dilakukan dengan cara berkesan, mengembangkan bakat dan
kemahiran mudah diusahakan.



Umumnya, zaman remaja dan belia adalah zaman yang paling penting dan kritikal,
jika baik dan berjaya, maka baik dan berjayalah mereka di dalam kehidupan di dunia dan akhirat, jika generasi remaja dan belia-belia berjaya, utuh dan mantap, maka berjaya, utuh dan mantaplah ummah kerana mereka adalah pemimpin masa depan dan generasi penyambung. Peringkat umur baligh hingga kedua puluh lima tahun ini adalah peringkat yang paling produktif dan bertenaga. Umur peringkat ini ialah umur pelajar dan tingkatan satu sekolah menengah hingga mengikuti Ijazah sarjana atau doktor falsafah di universiti.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala :

“Allah yang menciptakan kamu bermula dengan keadaan lemah, selepas berkeadaan lemah itu menjadikan kamu kuat. Setelah itu menjadikan kamu lemah pula serta tua beruban. Ia menciptakan apa yang dikehendakinya dan Dialah jua yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. (Surah Al-Rum: 54).

Matlamat Kejadian Manusia

Manusia dijadikan Allah di dalam bentuk yang terbaik dengan tujuan agar mereka
beribadah kepada Allah Subhanahu Wataala.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”.
(Surah Al-Zariat: 56)


Ayat di atas dengan jelas menyatakan tujuan Allah menjadikan jin dan manusia agar
mereka beribadah semata-mata kepadanya. Dalam ertikata ibadah yang luas, meliputi ibadah fardhu Ain dan ibadah fardhu Kifayah, ibadah wajib dan sunnah, ibadah khas dan ibadah ‘am, meninggalkan munkar dan menegakkan ma’ruf juga adalah ibadah.

Ibadah ini hanya akan dapat dilaksanakan apabila kita menjadikan keredaan Allah
sebagai matlamat kegiatan hidup.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Katakanlah sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Tuhan yang memelihara dan pentadbiran sekalian alam.” (Surah Al-An’am: 162).

Walaupun ayat di atas ditujukan kepada Nabi Muhammad tetapi ianya juga dimaksudkan kepada umat Islam seluruhnya, kita hendaklah menjadikan keredaan Allah sebagai matlamat kehidupan.


Tugas Dan Tanggungjawab


“Sesungguhnya kami telah kemukakan tanggungiawab amanah kami kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya) maka mereka dengan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sungguh memikulnya. (Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan”.

Menurut jumhur ulama, amanah itu ialah kewajipan menegakkan agama Allah (Islam) atau kewajipan melaksanakan tugas terhadap agama Allah (Islam) yang diberikan kepada manusia.

Din Allah, atau agama Allah yang disebut Islam adalah suatu amanah yang telah dibentangkan kepada makhluk-makhluk selain dari manusia untuk menerima dan menunaikan tanggungjawab keagamaan tersebut dengan sebaik-baiknya. Semua akhluk makhluk itu menolak, akan tetapi manusia sungguh menerimanya kerana ia adalah sebaik
baik makhluk yang layak dijadikan khalifah oleh Allah.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi.” (Surah A1-Baqarah:30).

Khalifah Allah di bumi ini yang bersama insan ditugaskan untuk menunaikan amanah
Allah iaitu menegakkan Islam. Jika mereka benar-benar beriman dan mempunyai iltizam di dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, dan menunaikan amanah Allah ini pasti
mereka akan berjaya.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

Allah menjanjikan orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kalangan
kamu (wahai umat Muhammad) bahawa ia akan menjadikan mereka khalifahkhalifah
yang memegang kuasa pemerintahan di bumi, sebagaimana ia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka khalifah-khalifah yang berkuasa, dan ia akan menguatkan dan mengembangkan ugama mereka (ugama Islam) yang telah diredainya untuk mereka, dan lagi ia juga akan menggantikan bagi mereka keamanan setelah mereka mengalami ketakutan (dari ancaman musuh). Mereka terus beribadah kepadaku dengan tidak mempersekutukan sesuatu yang lain denganku. Dan (ingatlah) sesiapa yang kufur ingkar sesudah itu, maka mereka itulah orang-orang yang derhaka.” (Surah Al-Nur: 55)

Demikian dijelaskan oleh Allah janji-janjinya, kepada orang-orang yang beriman dan
beramal saleh, golongan yang berjaya melaksanakan tugasnya sebagai khalifah Allah di
bumi, dan menunaikan amanah yang diberikan oleh Allah, akan menjadi khalifah dan
golongan yang memegang kuasa pemerintahan di bumi Allah ini dan menjadi mulia di dunia dan akhirat.

Islam Sebagai Al-Din

Apa yang telah dijanjikan oleh Allah Subhanahu Wataala di dalam ayat tersebut di
atas telahpun berlaku, kerana umat Islam yang pada mulanya kecil bilangannya, ditindas dan diancam oleh musuh, telah berjaya, terutama dalam zaman Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat Baginda, berjaya menegakkan pemerintahan, menghancurkan musuh-musuh yang menceroboh, menegakkan Islam, melaksanakan syariat Islam, menjadikan Islam sebagai cara hidup dan mengembangkannya di merata-rata dunia.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kamu agama kamu (Islam) dan telah Ku cukupkan untuk kamu nikmat Ku dan telah Aku reda Islam dan (agama) kamu”.
(Surah Al Maidah: 3)


Ayat ini dengan jelas menerangkan Allah telah menyempurnakan Islam sebagai Al- Din untuk kepentingan dan faedah manusia, demi untuk kebahagiaan di dunia dan akhirat
dan Islam adalah merupakan sebesar-besar nikmat yang dikurniakan oleh Allah kepada
hamba-hambanya dan tiada nikmat lebih besar dari itu. Allah juga menegaskan yang ianya reda Islam untuk menjadi agama seluruh umat manusia.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Sesungguhnya agama yang diredai di sisi Allah ialah Islam.” (Surah Ali-Imran: 19)

Sekali lagi Allah menjelaskan yang Islam adalah agama yang diredainya. Ini bermakna sesiapa yang ingin mendapat keredaan Allah hendaklah patuh, taat, berpegang teguh dan melaksanakan seluruh ajaran Islam.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadanya, menyerah diri apa yang ada di langit dan di bumi, samada dengan sukarela mahupun terpaksa, dan kepada Allah mereka dikembalikan.” (Surah Ali-Imran: 83)

Ayat di atas menjelaskan yang Allah telah menegur dan menempelak mereka yang tidak menerima agama Allah iaitu Islam. Sedangkan sama ada secara sukarela atau terpaksa,
semua makhluk Allah akan kembali dan berdepan dengan Allah, kerana tidak ada ruang atau jalan untuk lari dari hakikat ini.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Barangsiapa yang mencari (berpegang) selain dari agama Islam, maka tidaklah akan diterima daripadanya dan di akhirat nanti termasuk di kalangan orang-orang yang rugi”. (Surah Al-Imran: 85).

Ayat di atas dengan jelas menyatakan, untuk diterima segala ibadat, perbuatan
kebajikan dan seterusnya diberikan ganjaran oleh Allah dan diredainya, hendaklah kita
menerima Islam, berpegang dan menghayatinya, patuh dan taat kepada peraturan, prinsip dan ajarannya yang syumul.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Wahai orang-orang yang beriman! masuklah kamu ke dalam ugama Islam dengan mematuhi segala hukum-hukumnya dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata.” (Surah Al-Baqarah 208)

Ayat di atas menjelaskan bahawa wajib bagi kita menerima Islam secara total, semua
arahan, peraturan, undang-undang, ajaran, falsafah dan prinsipnya hendaklah diterima
semuanya tanpa kecuali. ini bermakna menerima dan menghayati perutusan Baginda
Rasulullah adalah wajib.

Maksud firman Allah Subhanahu Wataala:

“Adakah kamu beriman kepada sebahagian kitab dan kufur terhadap sebahagian yang lain, tidak lain balasan orang-orang yang berbuat demikian daripada kamu kecuali kehinaan dalam hidup di dunia dan di Hari Kiamat di halau kepada siksa yang sangat pedih”. (Surah Al-Baqarah: 85)

Ayat di atas menjelaskan agar kita menerima Islam seluruhnya, kerana Islam itu
agama yang sempurna dan syumul, yang terdiri dari akidah dan keimanan, syariah dan
undang-undang, dan ihsan atau akhlak juga terkenal dengan tasauf. Penerimaan dan
penghayatan terhadap ketiga-tiga asas ini adalah wajib.

Aqidah

Aqidah, atau keimanan, adalah asas untuk menentukan sama ada seorang itu Islam atau tidak. Jika ia beriman maka barulah diterima sebagai Islam, kerana iman bererti
membenarkan atau bertasdiq dengan hati dan berikrar dengan lisan dan beramal anggota
zahir dengan ajaran-ajaran Allah Subhanahu Wataala, yang dibawa oleh Nabi Muhammad.

Untuk memenuhi tuntutan iman, maka perlu ada ketiga-tiga perkara ini, iaitu mengakui di dalam hati bahawa Islam itu benar, kalimah syahadah adalah intipatinya, menyatakan dengan lidahnya bahawa Islam itu agama yang benar, menyebut dan mengikrarkan kalimah syahadah adalah kuncinya, serta mengamalkan ajaran-ajaran yang
terkandung di dalam agama Islam itu. Kalau ketiga-tiga perkara tidak ada, maka tidaklah sempurna keimanan seseorang itu.

Syariah

Syariah ialah setiap hukum yang diperundangkan oleh Allah Subhanahu Wataala ke atas hambanya agar mereka beriman kepadanya boleh membawa kebahagiaan di dunia dan di
akhirat. Hukum-hukum ini dinamakan syariah kerana kedudukannya yang lurus, sistemnya
yang benar dan tidak menyimpang daripada tujuannya sama seperti jalan yang tidak
menyimpang daripada tujuannya, lurus dan betul. Berdasarkan pengertian ini ia bolehlah disamakan dengan saluran air yang menjadi sumber kerana air pun menjadi punca kehidupan bagi manusia, haiwan dan tumbuh-tumbuhan.

Berdasarkan kenyataan tersebut adalah jelas bahawa syariah ialah hukum-hukum yang diturunkan dan diperundangkan oleh Allah Subhanahu Wataala, kepada hambahambanya
yang bersifat adil, hak dan syumul, sistemnya adalah unggul dan berwibawa, perjalanannya lurus dan tidak menyimpang daripada tujuan asalnya. Berpegang dan
menghayatinya membolehkan kita mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Hukum-hukum yang diperundangkan oleh Islam adalah luas dan menyeluruh termasuklah yang berhubung dengan muamalah dalam ertikata yang luas, ibadah, akidah dan akhlak.


Kertas kerja asal disediakan Allahyarham Prof. Dato’ Dr. Haji Mahmud Saedon bin Awang
Othman, Pakar Perundangan Islam, Kementerian Hal Ehwal Ugama dan telah dibentangkan
dalam Mesyuarat Pegawai-Pegawai Kanan (SOM) Kali Ke-22 di Negara Brunei Darussalam
pada tahun 1997.

Read more...

masalah sosial semakin menjadi..

Thursday, May 6, 2010




jika dilihat peratusan masalah sosial ni, makin hari makin meningkat, apa masalah sebenarnya ni? adakah ibu bapa perlu dipersalahkan lagi @ pihak berkuasa tak menjalankan tugas mereka? kebanyakan mereka yang terlibat adalah anak-anak remaja kita, jika kita nak ukur pemerintah masa hadapanmaka lihatlah anak2 remaja kita masa kini. sekarang kita boleh lihat bagaimana keadaan dan perangai muda mudi yang bebas melakukan apa sahaja. contoh yang popular sekarang adalah kes buang bayi, mana hilangnya sifat kemanusian pada diri manusia itu sendiri? sehingga sanggup membuang anak dan ada sesetengahnya membunuh bayi yang tak mengerti apa2..



sedankangkan kucing boleh menjaga anaknya. sesetengah manusia sekarang boleh dibandingkan dengan binatang akibat daripada sikap manusia itu sendiri. jika dibuka data di pejabat pendaftaran kita dapat lihat 25,000 anak luar nikah yang didaftarkan dari tahun 2000 sehingga 2008, tu tak campur dengan yang tak mendaftar, yang mengugurkan anak, yang berzina tp tak mengandung. masalah ni masalah kita cubalah cakna, jika dilihat dalam al-furqan pun Allah taala menyuruh kita amar makruf nahi mungkar, inilah masanya saudara2 sekalian..

masalah buang bayi adalah alah satu daripada berpuluh-puluh masalah yang berlaku di zaman jahiliah moden ni.. antara yang kerap berlaku ;-

1. zina
2. arak
3. perkosa/rogol
4. rasuah
5. mencuri/merompak

& banyaklagi..

konklusinya, umat Islam adalah umat yang terbaik, kita hidup ada permulaan dan ada akhirnya. letakka matlamat hidup untuk mengelakkan daripada terjerumus dalam lembah durjana. Allah berfirman maksudnya " janganlah kamu mencampakkan diri kamu ke dalam kebinasaan ".



Read more...

Ini bukan cara kita !

Sunday, February 14, 2010

Setiap tahun pada tanggal 14 februari akan berlakunya ujian Allah kepada kita tanpa kita sedari, valentine @ hari kekasih mesti kita pernah dengarkan? inilah ujian Allah kepada kita.

Dari manakah asal usul sambutan, jika dikaji kita akan menjumpai versi2 cerita yang berbeza tanpa mengetahui kesahihan yang sebenar. namun kita dapat lihat hari valentine bukan datang daripada ajaran Islam, sebaliknya membawa unsur yang merosakkan akidah & moral umat Islam khusunya anak-anak muda kita. jika dilihat pada situasi sekarang, seetengah anak muda amat mengagungkan sambutan ini, sehingga berlakunya gejala-gejala terkutuk dan mengaibkan. ada sumber mengatakan sambutan ini lahir daripada kaum Roman kuno dan ditiru oleh kristian.Adakah kita ingin mengikut kaum yang pasti di laknat oleh Allah ini? fikirkanlah.

Rasulullah saw bersabda : " siapa yang mengikut sesuatu kaum maka dia sebahagian dari mereka".

tambah syeikh al-Islam al-Imam Ibn Taimiah Rahimahumullah menyebut wujud kesepakatan (ijmak)mengenai haram meniru orang kafir dalam perayaan mereka. Nauzubillah.

Jika kita lihat cinta yang dijaja oleh sambutan ini adalah kepada bukan mahram. Ia diantara jalan kepada zina. pada tarikh ini jugalah ramai remaja yang kurang didikan agama akan keluar bersama dengan pasangan bukan mahram, berdua-duaan, di tempat gelap, di hotel murah. adakah ini Islam ajarkan?

Firman Allah taala " dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan mungkar" al-Isra'.

Berubahlah wahai anak-anak muda yang dianugerahkan akal. sesungguhnya kamu sedang dipermainkan oleh musuh Islam yang sedang gembira dengan keruntuhan moral umat Islam sekarang. Ingatlah dunia bukan tempat abadi tapi hanya persinggahan sementara, setiap amalan kamu akan dihitung walaupun sebesar zarrah.

Ambillah pengajaran. Wallahu'allam.

Read more...

Pertama kali jejakkan kaki.

Wednesday, January 13, 2010

Pada hari Jumaat, bertarikh 8 januari bersamaan 22 Muharram 1431 hijrah adalah hari ketenangan kerana hari jumaat ialah penghulu segala hari, di samping paginya yang serba indah dilimpahi dengan lampu cahaya merah mentari.

Pagi ini hajat saya hanya satu hendak pergi ke satu tempat yang belum pernah saya jejaki sejak 3 tahun menetap di halaman Terengganu. Niat ke sana memang ada cuma kesempatan masa tidak mengizinkan. Jadi hari ini adalah masa yang terbaik.

Jam 7.30am saya bersiap untuk bertolak dari kampus,dengar2 daripada sahabat2 perjalanan kesana memakan masa 45 minit. Saya ke sana dengan teman karib saya DBM 1950, Mutor Lagenda 110 cc, jika keluar kemana-mana mesti saya bersamanya.Dalam perjalanan ke sana, tiada ragam-ragam manusia di jalan raya sebabnya pagi masih muda, mungkin di antara sahabat2 saya ada yang masih berselimut kerana hari ni cuti umum di Terengganu.

Saya tiba di sana lebuh kurang jam 8.15am, suasana pagi di sana agak meriah dengan kereta berderet di kiri dan kanan bahu jalan. Tambahan pula, di hiasi dengan gerai2 makanan serta gerai2 buku ilmiah berbaris berdekatan dengan masjid. Saya terus mencari tempat letak mutor yang berdekatan dengan masjid.

Turunnya saja daripada mutor, saya rasa sungguh gembira kerana dengan rasminya dapat memijak tanah Rusila, Marang Terengganu. Tempatnya agak biasa macam kampung saya tapi saya dapat rasakan ketenangan di tempat ni. Sebelum masuk ke masjid, saya sempat melihat-lihat keadaan sekeliling Rusila, kebanyakan manusia yang datang dengan keadaan berkopiah dan beserban manakala yang hawanya berjubah manis dan bertudung labuh melambangkan wanita2 Islam sebenar.

Jam menunjukkan jam 8.30am, saya terus masuk ke masjid. Pada waktu tu, pendengar2 setia kuliah masih kurang lebih kurang 10 hingga 15 orang saje. saya mengabil kesempatan untuk menunaikan solat sunat tahyatul masjid sebagai penghormatan serta beri'tiqaf. Pada jam 9am ruangan masjid mulai penuh dengan kelibat manusia yang ingin mengisi serta menambah makanan rohani mereka. Pada waktu itu jugalah tibanya presiden PAS yang saya kagumi Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang yang bersih memakai jubah bewarna putih serta beserban duduk untuk menyampaikan kuliah.

Kuliah bermula pada jam 9.10am dalam keadaan tenang. Kuliah dibahagikan kepada tiga slot, pertama slot berkenaan dengan tafsir Al-Quran, kedua berkenaan dengan petikan Hadis Rasulullah dan ketiga berkaitan dengan sebab nuzul sesuatu ayat. Kuliah ini memeberi saya sedikit sebanyak ilmu yang belum saya ketahui. Kuliah memakan masa satu jam setengah dan tamat pada jam 10.30am.




Harapan saya, pada waktu akan datang saya akan kembali lagi ke Rusila jika ada peluang. Kata2 Imam Ahmad bin Hambal menjadi resepi bagi saya untuk mencari ilmu walaupun tempat ilmu tersebut agak jauh. " ilmu tak akan datang dengan sendiri kecuali kita yang berusaha untuk mencarinya. itulah kata Imam Ahmad. Ini sekadar perkongsian pengalaman, mudah-mudahan dengan adanya perkongsian akan dapat merubah diri kita ke arah lebih baik.

Read more...

Mulai hari ini..

Monday, January 4, 2010

Assalamu'alaikum

Pada pertengahan Muharram ni, marilah kita bersama-sama mengucapkan syukur ke hadarat Ilahi kerana kita dapat lagi membuka mata melihat dunia serta dapat terus-meneruskan membuat 'amal ma'ruf wa nahi munkar, insya Allah.

Di kesempatan ini, ana ingin berkongsi sedikit ilmu yang ada untuk sama-sama kita memperbaiki diri kita untuk lebih bertaqarrub kepada Allah. Perkara yang ana hendak kongsikan adalah berkenaan dengan 3 cara untuk menambahkan Iman kita.

kadang-kadang kita sering terfikir adakah 'amal yang kita lakukan ni adalah amalan yang terbaik? dan adakah perbuatan kita ini akan benar-benar di terima oleh Allah?

Perkara yang pertama yang perlu kita lakukan adalah :



1) MUJAHADATUNAFS

Yakni kita mestilah bersungguh-sungguh untuk berperang @ melawan nafsu demi untuk menjaga iman kita. Sesungguhnya orang yang akan aman di dunia adalah orang yang dapat menahan nafsunya dari melakukan perkara lara dan maksiat. Kita mesti ingat jihad yang terbaik adalah jihad seorang muslim itu "mengurung" nafsunya.

2) MELAKUKAN SERTA MEMPERBANYAKKAN PERKARA SUNAT

Bangun di malam hari adalah perkara sunat yang terbaik yang perlu kita lakukan, kerana pada malam hari itu kita akan merasai nur dan ni'mat yang tersendiri. Dengan melakukan solat tahajjud, memperbanyakkan berzikrullah dan meneliti ayatullah, hati yang keras insya Allah akan menjadi lembut. cubelah!!



Di samping itu juga, kita boleh juga melakukan amalan sunat yang lain antaranya puasa sunat isnin dan khamis, melakukan sunat dhuha, membaca mathurat dan sebagainya.

3) BERTAFAKKUR

Bertafakkur @ berfikir adalah perkara yang sering kita lupakan. Dalam konteks tafakkur di sini adalah tafakkur tentang pencipta kita. Contohnya, ketika anda melihat keindahahan bukit bukau, pantai yang membiru dan awan yang bergerak adakah kita memikirkan tentang keagungan pencipta yang mencipta itu semua?

Mungkin sesetengahnya mengatakan "ya" dan setengahnya mengatakan "tidak". Tetapi itulah hakikatnya manusia yang sering lupa kepada pencipta tetapi pencipta tidak pernah sesekali lupa kepada makhluknya.

Selain pada itu, berfikir juga dapat memperbaiki diri kita kepada yang lebih baik dari hari ke hari. Manusia yang kurang berfikir ibarat terus menerus berjalan di lorong gelap sedangkan dia tahu bahayanya keadaan di lorong tersebut, apabila mula berfikir dia tidak akan mengulangi perkara yang dianggap bahaya itu.

Ingat!!! manusia yang bijak adalah amalan hari ini lebih baik daripada kelmarin dan amalan esoknya adalah lebih daripada hari ini.

Tambah ilmu tunjuk melalui amalan.
wasalam.

Read more...

Barakah 2010

Friday, January 1, 2010



السلام عليكم ورحمة الله وبركته

Alhamdulillah dengan limpah 'InayahNya dapat lagi kita menjenguk ke tahun baru iaitu tahun 2010, mudah-mudahan tahun baru ini Allah akan memberkati kita semua.

Pada permulaan tahun baru ini, marilah sama2 kita memperbahurui azam, matlamat serta visi & misi kita dalam meneruskan perjalanan di atas penjara dunia ini agar kita tidak terpesong dengan perkara2 yang tidak elok dan menyesatkan. Selain pada itu janganlah kita lupa untuk terus mentajdidkan serta mencari ilmu2 demi memperkasakan iman dan amal kita.Sesungguhnya orang yang berilmu adalah lebih baik daripada orang yang beribadah semata-mata.

Di samping itu juga, jadikanlah 2010 sebagai anjakan untuk kita berubah daripada melakukan maksiat enteng @ dengan melakukan maksit besar. moga-moga maksiat yang lepas di sirnakan oleh Allah.I'tiqad serta beristiqomahlah dalam doa agar kita di naungi oleh Maha Penyayang.

Akhir kalam, teruskan perjungan untuk ISLAM.

Read more...

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP